Selayang Pandang

Di tengah jaman yang serba modern dan berbagai macam peralatan yang serba canggih, ternyata masih banyak orang yang tinggal di dalam kegalauan. Entah itu masalah keluarga, pekerjaan, asmara, dan masalah lain yang bisa membuat hati seseorang berdiri di atas rasa bimbang, ragu dan putus harapan. Cara - cara tiap individu dalam menyikapi ada yang cara yang benar dan positif, tentu hasil yang di dapat juga positif. Tetapi jika seseorang sudah benar-benar di tengah kekalutan dan jiwa keimanannya tipis, maka cara menyikapi masalah cara yang salah dan negatif. Dan kita yakini juga yakin pula hasil yang di capai juga akan salah atau bahkan juga bisa menyusahkan seseorang tersebut

Minggu, 19 September 2010

Dewasa Dengan Menghadapi Masalah

Kita lahir ke dunia ini bukan untuk berdiam diri di rumah, di kamar atau di tempat ibadah. Kita dituntut untuk berjuang di luar rumah, untuk menghadapi segala tantangan, menghadapi segala kesulitan dan resiko, demi kemashalatan diri dan orang-orang yang ada di sekitar kita.

Kita tahu bahwa rumah adalah tempat yang paling aman dan nyaman, kita tidak akan kepanasan, kita tidak akan kehujanan, atau kita tidak akan berjibaku dengan kesulitan-kesulitan, tetapi ingtlah semua itu tidak akan menjadikan kita dewasa dan optimal dalam berkarya.

Ada ungkapan orang bijak yang kurang lebihnya begini " Jika ingin menjadi orang yang berilmu dan meraih kemuliaan hidup, engkau harus bergerak. Carilah karunia Allah di muka bumi, bertarunglah di lapangan kehidupan, bersainglah dalam kebaikan dan carilah ilmu walau harus menyeberangi lautan luas. Jika engkau melakukan itu niscaya engkau menjadi manusia yang sebenarnya manusia."

Mudah-mudahan kita menjadi orang yang berani menghadapi masalah, menjadi dewasa oleh keberanian itu.

Jumat, 10 September 2010

Sehat Saat Ber " Idul Fitri "

Puncak ibadah bulan ramadhan adalah berakhirnya puasa setelah sebulan penuh dan dan bertemu dengan hari kemenangan yaitu Idul Fitri. Tradisi silaturahmi dan saling mengunjungi menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut lebaran. Untuk menghormati dan menjamu tamu, bermacam-macam hidangan lezat disediakan. Beraneka makanan seperti opor, rendang, gulai, dan lain-lain; juga berbagai jenis kue seperti brownies, nestar, aneka pudding, cake dan lain-lain. Berbagai jenis minuman, mulai dari softdrink, syrup, wedang jahe, dan lain-lain juga siap untuk disantap. Semua makan dan minum boleh dimakan dan diminum sepuasnya dan free of charge.

Rabu, 08 September 2010

Lebaran

Sudah bukan lagi menjadi rahasia umum, bahkan sudah menjadi suatu keharusan setiap menjelang lebaran orang berlomba-lomba belanja, mulai dari beli baju baru, makanan dan minuman untuk disajikan di hari lebaran.

Sebulan penuh kita puasa, selama itu kita bisa menahan nafsu, lapar dahaga juga dengan hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa kita.

Namun sungguh disayangkan, ketika di penghujung bulan ramadhan, orang seakan-akan lupa dengan makna puasa yang telah dijalaninya. Hanya untuk menyambut hari kemenangan orang-orang yang terbiasa hidup sederhana seolah-olah dengan memaksa diri berbelanja, entah itu sekedar untuk baju baru, sajian makanan dan minuman untuk lebaran sampai membeli hadiah/parcel untuk di berikan kepada handai tolan. Seolah-olah puasa yang untuk menahan diri dari hawa nafsu, sekan-akan lepas begitu saja.

Padahal ada hal yang lebih utama dari hanya sekedar baju baru, makanan-minuman, atau belanja lainnya, janganlah hapus sendiri amal ibadah puasa kita dengan melakukan sesuatu yang berlebihan, dengan kesederhaan kita sambut hari kemenangan, belanja sekedarnya.

Seberapa berhasil puasa kita bukanlah dilihat dari baju baru, bukan dilihat seberapa banyak kita belanja makanan-minuman, tetapi dilihat dari peningkatan iman kita setelah melaksanakan puasa, bagimana kita bersikap selanjutnya setelah puasa sebulan penuh, pedulikah kita kepada kaum duafa, bagaimana ibadah kita setelah menjalankan puasa, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah di bulan ramadhan dapat kita jalankan di kehidupan selanjutnya, sehingga kita benar-benar layak untuk merayakan hari kemenangan.

Selamat Idul Fitri, Selamat Merayakan Hari Kemenangan, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan khilaf kita semua, serta menerima segala amal ibadah kita, Amiin Ya Rabbal'alamiin. Mohon maaf lahir dan batin.


Selasa, 07 September 2010

Kepada Siapa Pertama Kali Memohon Maaf ?

Tak terasa Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi, sudah kah kita persiapan diri kita untuk menyambut kedatangannya, Idul Fitri ibarat tamu agung yang akan berkunjung ke rumah kita, sudah selayaknya kita jika kedatangan tamu menyambutnya dengan suka cita, kita persiapkan segalanya untuk sang tamu, apa saja yang disenangi tamu akan kita siapkan. mulai dari makanan, minuman sampai tempat duduk bahkan kegemaran tamu akan kita adakan. Tapi kadang-kadang kita terlena dan berlebihan dalam menyambut tamu itu. Adakah Idul Fitri kita sambut selayaknya tamu agung? Kita Saling bermaaf maafkan, saling berkunjung, satu dengan yang lain.

Sebenarnya kita tidak perlu menunggu datangnya Idul Fitri baru meminta maaf, di setiap waktu, jika kita merasa bersalah dan berbuat khilaf segeralah kita meminta maaf, terutama kepada Allah SWT kita memohon ampun.

Kepada siapa sepatutnya kita memohon maaf terlebih dahulu. Kebiasaan di Hari Raya Idul Fitri kita saling bersalam-salaman untuk meminta maaf baik itu kepada handai taulan maupun teman-teman.

Ada beberapa cerita yang bisa kita jadikan bahan renungan, sebelum kita saling berlomba-lomba meminta maaf.

  1. Kisah tentang anak yang sombong, karena tidak mau minta maaf kepada orang tuanya. Sampai sampai Allah mentakdirkan sesuatu, yaitu usaha anak tersebut gagal total, padahal sebelumnya usaha nya sukses, lancar, dan berhasil. Barulah si anak menyadari, setelah orang tua nya meninggal. Yang pada saat itupun, beliau belum meminta maaf kepada orang tuanya. Ngeri banget, astagfirullah.
  2. Istri yang membantah kepada suaminya. Karena, istrinya tidak bisa ridho dan ikhlas dengan penghasilan suami yang pas pasan. Sampai pada akhirnya sang istri mempunyai pria idaman lain. Dan Allah pun mentakdirkan cobaan di dunia dengan penyakit yang tidak berkesembuhan, sampai akhirnya kematian menjemput istri.

Astagfirullah hal adziem, Astaghfirullah hal adziem. Semoga kita semua tidak termasuk kedua jenis golongan orang tersebut.

Belajar dari cerita di atas tentulah kita dapat menyimpulkan kepada siapa kita memohon maaf terlebih dahulu, kepada siapa kita terlalu banyak berbuat salah dan dosa, yang tentunya kita pertama sekali memohon ampun kepada Allah SWT, mohon ampun atas salah dan kekhilafan kita. Segeralah kita bertobat memohon ampun kepada Allha SWT. Gunakanlah hari yang fitri nanti sebaik-baiknya untuk memohon ampun kepada Allah SWT.

Yang kedua kita sampaikan permohonan maaf kepada kedua Orangtua kita, bagaimana cara kita menyampaikan permohonan maaf saya rasa kita punya cara masing-masing, baik dengan langsung berhadapan ataupun oleh karena canggihnya teknologi sekarang ini, bisa lewat surat, bisa lewat sms, telepon dan lain-lain cara lagi.

Selanjutnya barulah kita memohon maaf kepada suami-suami kita, istri-isti kita, saudara-saudara, handai taulan, sanak kerabat, teman sejawat, tetangga-tetangga kita, kenal-kenalan kita.

Namun sesungguhnya dosa yang paling berat itu adalah dosa di antara manusia dengan manusia. Sebab dalam masalah ini Allah tidak ikut campur sebelum manusia itu menyelesaikannya terlebih dulu.

Di akhir tulisan ini saya ingin sampai permohonan maaf dan ampun terlebih dahulu kepada kedua Orangtua saya dari hati yang terdalam, atas segala salah yang telah saya lakukan, atas segala harapan yang belum terkabulkan, atas segala senyum yang terabaikan, atas segala panggilan yang kadangkala terlalaikan. Astagfirullah hal adziem. Astagfirullah hal adziem. Mohon ampun, mohon maaf, Ibu Bapak. Teriring Do'a semoga di hari nan fitri ini semoga Allah SWT melebur dosa-dosa Ibu Bapak sekalian dan juga dosa-dosa anaknda. Amiin.

Tidak lupa, saya juga sampaikan permohonan maaf dari lubuk hati yang paling dalam kepada semua teman teman yang tersakiti baik oleh perkataan, perbuatan, atau status-status atau coment yang aneh aneh, oleh sikap yang tidak sesuai, saya mohon maaf yaa, semuanya.

Allah pasti selalu mengampuni hambanya yang benar benar senantiasa mau bertaubat. Setiap anak adam pasti pernah berbuat dosa, dan sebaik baiknya manusia adalah yang bertaubat atas kesalahan tersebut

Akhirkata dengan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah SWT menghapus dosa dan kesalahan kita yang telah kita lakukan, dan mari lah kita meminta maaf dan memaafkan. Dan bertobat dengan sungguh sungguh atas setiap kesalahan, memulai segala sesuatu yang baru. Karena Allah mencintai orang orang yang bertaubat dan mensucikan diri.



Minggu, 05 September 2010

Antara sedih dan gembira

Tak terasa tinggal beberapa hari lagi kita akan meninggalkan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmat, bulan penuh ampunan dan bulan dimana untuk dibebaskan dari apai neraka, Bagimana kita menyikapinya? Sedihkah? Gembira?

Sedih... kog sedih? mungkin ini pertanyaan awan buat orang yang bisa memaknai apa sesunggunya bulan ramdhan itu. Orang yang sedih ditinggalkan oleh bulan ramadhan ini biasanya adalah orang yang benar-benar bisa memaknai arti bulan ramadhan, dimana dia melaksanakan ibadah-ibah di bulan ini, puasa seebulan penuh, sholat tarawaih malam harinya, tadarus dan amalan-amalan lainnya. Jadi kita kembalikan kepada diri kita masing-masing sedih kah kita, karena kita akan berpisah, ditinggalkan oleh bulan ramadhan, sedih karena menimbang apakah amal ibadah kita selma bulan ini diterima oleh Allah SWT ? dimana segala amal ibadah kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sedih karena apakah kita akan bertemu kembali dengan ramadhan di tahun depan? Wajar kalau kita sedih.

Gembira? Ya gembira, mungkin sebagian orang merasa gembira ketika bulan ramadhan sudah berakhir, gembira karena dia tidak lagi terbatas akan hal-hal yang bisa membatalkan puasanya, yang tadi selama bulan ramadhan, di waktu siang puasa, tidak makan dan minum, boleh jadi kita gembira karena akan merayakan hari kemenangan , kemenangan berperang dari peperangan yang hebat, perang melawan hawa nafsu, gembira karena akan bertemu dengan Idul Fitri dimana kita kembali seperti bayi-bayi yang baru dilahirkan. Jadi tidak salahnya juga kita gembira.

Antara sedih dan gembira bercampur aduk jadi satu. Kita bisa saja bersedih, kita bisa saja gembira, tinggal bagimana kita akan mengartikan kesedihan dan kegembiraan kita. Akhirnya teriring dengan berakhirnya bulan ramadhan, dan menyambut Hari Raya Idul Fitri, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan tidal lupa sya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin.


Sabtu, 04 September 2010

Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Hidup (3 habis)

Melanjutkan dari postingan yang terdahulu, kembali sekali lagi kita menengok ke tiga perkara yang terdahulu, mohon ampun kepada ibu bapak karena telah mengandung kita, mohon ampun kepada ibu bapak karena telah melahirkan kita, yang ketiga mohon ampun kepada ibu bapak yang telah menyusui kita.Untuk selanjutnya perkara mohon ampun yang keempat adalah mohon ampun kepada ibu bapak karena telah memelihara dan membesarkan kita sejak dari kecil hingga dewasa sekarang ini


Keempat
Mohon ampun kepada ibu bapak karena telah memelihara dan membesarkan kita. Waktu kecil kita dimanja, disayang, dijaga, dikasih mainan, makan minum, pendidikan, sampai kita besar dengan sabar beliau membimbing kita, tidak jenuh dengan kenakalan-kenakalan kita, dari hari ke hari, tidak kenal lelah, jika hujan kehujanan, jika panas kepanasan mencari nafkah buat kita, sungguh kita lalai akan pekerjaan besar beliau selama ini, jika kita sakit dengan hati sedih beliau mengobatkan kita entah kala punya uang atau tidak yang penting segera beliau mengantar kita berobat, andai jika kita bs kalkulasi berapa besar biaya dan waktu yang beliau curahkan untuk membesarkan kita, mencarikan sekolah yang bagus buat kita, mencarikan merestui kita dikala kita sampai pada saat berumah tangga, mungkin dunia seiisinya ini masih tak akan mampu untuk menggantinya. Jadi mohon ampunlah kepadanya karena telah membesarkan kita.

Kelima
Ini perkara terakhir yang kadang kita lupakan, dikala kita dalam kesulitan bukannya minta restu sama beliau (Ibu Bapak) tetapi kita malah lebih senang curhat kepada teman bahkan kesana-kemari, mencari orang pintar, kadang kita sampai lupa diri lebih percaya kepada ajimat-ajimat atau bahkan amalan-amalan lain yang menyimpang padahal kita telah diajarkan bahwa ridho Allah itu tergantung ridhonya Orangtua. Kita malah mengidolakan orang lain, yang tidak ada hubungan apa-apa sama kita, Artis, Tokoh, bahkan barang-barang hasil buatan manusia. Masyaallah...sadarlah bahwa ada tokoh, idola yang harusnya jadi panutan kita.
Jadi mohon ampunlah kita telah menjadikan beliau Wali kita, ya beliau lah sebenarnya wali kita bukan saja di dunia bahkan sampai akhirat nanti. Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)

Diakhir tulisan ini kembali kita bersama-sama merenung sejenak, mengingat perkara-perkara tersebut diatas, baik ketika beliau mengandung kita, ketika beliau melahirkan kita, ketika beliau menyusui kita, ketika beliau membesarkan dan memeliharaa kita dari kecil hingga sekarang menjadi orang, dan pernahkah kita berwali kepada beliau. Jika sudah kita merenung kita mestinya tahu apa yang harus kita perbuat. Segeralah memohon ampun kepada beliau berdua khususnya Ibu kemudian Bapak, jangan tunggu nanti Idul Fitri saja kita mohon ampun, jangan, jangan jika bisa segeralah, segeralah mohon ampun, ucapkan dihadapan beliau mumpung beliau berdua masih bersama kita, ini kesempatan kita, jangan tunda lagi. Inyaallah nanti segala kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi akan terasa lebih ringan dari sebelumnya. Amiin.

Dan buat saudara-saudaraku yang telah ditinggal Orangtuanya menghadap Yang Maha Pencipta, mungkin timbul pertanyaan bagaimana caranya mohon ampun kepada keduanya. jangan berkecil hati, karena kita telah diberikan oleh Allah SWT kemudahan. Gunakan waktu berdo'a kita untuk mendo'akan keduanya sebagimana yang do'a yang telah diajarkan kepada kita, kita pelihara silaturahim dengan saudara-saudara beliau, entah itu paman-paman kita, bibi-bibi kita, sekali-kali kita bersihkan ziarahi makam-makam beliau, kita jaga nama baik beliau , insyaalah dengan demikian, kita sudah memohon ampun kepada beliau, atau bahkan entah bagaimana cara kita menyampaikannya karena Allah Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui.



rujukan :

Al-Qur'an »
  • Berabakti kepada orangtua
    • Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar:QS : 6:15, 17:23, 17:24, 46:17
    • Yang patut dijadikan teman: QS : 12:99, 12:100
    • Hubungan orang kafir dengan orang tuanya yang muslim: QS : 29:8, 31:15, 58:22, 60:1, 60:13
  • Silaturahmi
    • Dosa orang yang memutuskan hubungan silaturahmi: QS : 2:27, 13:25, 47:23, 50:25
Al Hadits »


Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist yang berkenaan dengan perihal berbakti kepada orangtua, demikian tulisan ini semoga bermanfaat. Kurang dan lebihnya mohon maaf sebesar-besarnya atas tulisan ini.

Wassalam.

Jumat, 03 September 2010

Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Hidup (2)

Melanjutan postingan yang terdahulu, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan hidup setiap orang pastilah berbeda-beda cara dan jalan yang ditempuhnya. Baik itu cara maupun jalan yang benar-benar sesuai dengan tuntunan agama, bahkan tidak sedikit orang untuk mengatasi kesulitan-kesulitan hidup itu dengan cara jalan pintas. Jalan yang jauh dari norma-norma agama dan kemanusiaan. Di sini kita akan mencoba merenung bersama-sama.

Kita ingin hidup kita dijauhkan dari kesulitan-kesulitan dunia dan pada akhirnya nanti di akhirat selain dengan bertawakal juga kita disarankan untuk melakukan usah dengan mengimbanginya dengan ibadah-ibadah yang memang sudah diwajibkan kepada kita, dengan do'a-do'a yang kita panjatkan masih memerlukan sarana pendukung lainnya. Dan insyaallah setelah melaksanakan perkara dibawah ini kita dimudahkan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan hidup.

Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Hidup (1)

Assalamu'alaiikum wr, wb.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahiim, saya mencoba untuk menuliskan ini sedikit pengetahuan saya ini, mudah-mudahan bermanfaat khususnya buat diri saya sendiri dan selanjutnya buat pembaca sekalian.

Mungkin setelah membaca Judul di atas kita pasti berasumsi hidup sukses itu diantaranya dengan serba berkecukupan, cukup harta yang berlimpah, bebas dari kesulitan kesulitan hidup. Apakah hidup sukses cuma sekedar itu saja? Ternyata tidak juga. Orang punya asumsi masing-masing tentang hidup sukses. Tulisan ini sengaja saya tulis untuk mengingatkan kita semua khususnya diri saya sendiri. Betapa sering kita mempertanyakan hal-hal yang terasa kurang di dalam diri kita. Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini sering timbul.