Selayang Pandang

Di tengah jaman yang serba modern dan berbagai macam peralatan yang serba canggih, ternyata masih banyak orang yang tinggal di dalam kegalauan. Entah itu masalah keluarga, pekerjaan, asmara, dan masalah lain yang bisa membuat hati seseorang berdiri di atas rasa bimbang, ragu dan putus harapan. Cara - cara tiap individu dalam menyikapi ada yang cara yang benar dan positif, tentu hasil yang di dapat juga positif. Tetapi jika seseorang sudah benar-benar di tengah kekalutan dan jiwa keimanannya tipis, maka cara menyikapi masalah cara yang salah dan negatif. Dan kita yakini juga yakin pula hasil yang di capai juga akan salah atau bahkan juga bisa menyusahkan seseorang tersebut

Rabu, 03 Agustus 2011

Sambutan Komite SMK1 Buntok pada Pembukaan Pesantren Kilat SMK-1 Buntok

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

BAPAK IBU HADIRIN YANG BERBAHAGIA

PERTAMA SEKALI MARILAH KITA MENYAMPAIKAN RASA SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT TUHAN YANG TELAH MEMBERIKAN KESEMPATAN PADA KITA UNTUK HADIR DALAM ACARA PEMBUKAAN PESANTREN KILAT RAMADHAN SMK -1 BUNTOK TAHUN 1432 H INI YANG AKAN BERLANGSUNG DARI TANGGAL 04 S.D 06 AGUSTUS 2011 SERTA TAK LUPA SHALAWAT DAN SALAM SELALU DILIMPAHKAN KEPADA NABI KITA MUHAMMAD SAW YANG TELAH MEMBAWA KITA DARI JALAN KEGELAPAN MENUJU JALAN YANG TERANG.


HADIRIN YANG SAYA HORMATI,

RAMADHAN ADALAH BULAN MULIA YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA KITA UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN KITA KEPADA ALLAH SWT.

SESUAI DENGAN DIMENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YAITU : KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR. ASPEK KOGNITIF TELAH DIBERIKAN SETIAP HARINYA OLEH GURU MELALUI INTERAKSI PEMBELAJARAN, BEGITU JUGA DENGAN ASPEK PSIKOMOTOR YANG JUGA DIBERIKAN DI SEKOLAH MELALUI KEGIATAN-KEGIATAN EKSTRA KURIKULER ATAUPUN OLAH JASMANI. WALAUPUN ASPEK AFEKTIF JUGA TELAH DIBERIKAN MELALUI PELAJARAN AGAMA, PESANTREN KILAT JUGA MERUPAKAN ALTERNATIF PENDIDIKAN ISLAMI UNTUK MEMBANGUN DIMENSI SIKAP PADA DIRI SISWA.

PADA KESEMPATAN YANG BAIK INI KAMI SELAKU WAKIL ORANG TUA/WALI MURID SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA SELURUH JAJARAN SMK-1 BUNTOK YANG TELAH BERKENAN MEMBINA KEAGAMAAN PUTRA –PUTRI KAMI PADA ACARA PESANTTREN KILAT RAMDHAN TAHUN INI. JUGA KAMI BERPESAN KEPADA SELURUH PESERTA PESANTREN KILAT RAMDHAN SMK-1 BUNTOK, MANFAATKANLAH KESEMPATAN BAIK INI. KARENA MELALUI PESANTREN KILAT PESERTA SELAIN MEMPEROLEH PEMBELAJARAN KEAGAMAAN JUGA KALIAN AKAN MENDAPAT PENGALAMAN YANG BERHARGA LAINNYA, SEPERTI BERLATIH MANDIRI, MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL DAN RASA SETIA KAWAN SERTA MELATIH RASA KEBERSAMAAN.

KEPADA PARA INSTRUKTUR/PENDAMPING KAMI BERHARAP BERIKANLAH YANG TERBAIK UNTUK PARA PESERTA BUKAN HANYA BIMBINGAN ROHANI TETAPI BERIKANLAH JUGA PELATIHAN JASMANI YANG DAPAT MEMBANGUN PSIKOMOTORIK SEHINGGA PARA PESERTA SEMANGAT DALAM MENJALANKAN KEGIATAN INI.

DAN KEPADA PENCERAMAH YANG MERUPAKAN NARASUMBER BAGI PESERTA MENIMBA ILMU MUDAHAN NANTI DAPAT MEMBERIKAN PEMAHAMAN KEISLAMAN YANG MENYELURUH (KAFFAH) DAN TIDAK INSTAN SEHINGGA PARA PSERTA DAPAT MEMAHAMI SUBSTANSI AJARAN AGAMA DAN TIDAK TERJEBAK PADA SIMBOLISME AGAMA YANG SERINGKALI BERMUARA PADA EKSTRIMISME, RADIKALISME DAN ANARKISME YANG MELANDA KAUM MUDA PELAJAR DEWASA INI.

DAN KEPADA PANITIA PENYELENGGARA PESANTREN KILAT RAMDAHAN SMK-1 BUNTOK, KAMI JUGA INGIN MEMBERIKAN APRESIASI DAN PENGHARGAAN YANG SEBESAR-BESARNYA KARENA TELAH MENYELENGGARAKAN KEGIATAN INI SERTA TAK LUPA KEPADA SELURUH JAJARAN SMK-1 BUNTOK AGAR SELALU BERUPAYA MELAHIRKAN INOVASI-INOVASI BARU YANG LEBIH KREATIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN DI SMK-1 BUNTOK KHUSUSNYA DAN DI BARITO SELATAN PADA UMUMNYA.

KAMI MEYAKINI BAHWA KEGIATAN PESANTREN KILAT TAHUN INI AKAN LEBIH BAIK LAGI DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN-TAHUN YANG LALU, WALAUPUN DENGAN KETERBATASAN WAKTU PENYELENGGARAANYA.

HADIRIN YANG SAYA HORMATI,

DEMIKIAN SEPATAH KATA YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN SEMOGA DENGAN RIDHO ALLAH SWT PESANTREN KILAT RAMADHAN SMK-1 BUNTOK TAHUN 1432 H DAPAT BERJALAN SESUAI DENGAN YANG KITA HARAPKAN BERSAMA DAN KEPADA PESERTA IKUTILAH KEGIATAN PEASNTREN KILAT RAMDHAN INI DENGAN PENUH SEMANGAT DAN BERSUNGGUH-SUNGGUH.


SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WW
BUNTOK, 04 AGUSTUS 2011
KETUA KOMITE SMK-1 BUNTOK

Kamis, 21 Juli 2011

Anak Belajar dari Kehidupannya

Jika anak dibesarkan dengan celaan,

ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,

ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,

ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi,

ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan dorongan,

ia belajar percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan pujian,

ia belajar menghargai.

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan,

ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,

ia belajar menaruh kepercayaan.

Jika anak dibesarkan dengan dukungan,

ia belajar menyenangi dirinya sendiri.

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,

ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Sabtu, 11 Juni 2011

WWW.SEGEER.COM


Pada awalnya ini merupakan hobby, ditambah dengan dukungan dari orang-orang terdekat, akhirnya kuberanikan diri memulai usaha kecil-kecilan ini, walau dengan modal seadanya, mudah-mudahan ini bisa menjadi barokah buat aku dan keluarga....
Pelan-pelan menu demi menu kami sediakan untuk pelanggan...dari minuman ringan seperti es kelapa muda, es cendol, es teh, es jeruk, es syirup, es susu soda gembira, sampai wedang jahe dan wedang ronde kemudian juga rujak petis (pencok manis), sampai mie ayam, ditambah lagi dengan goreng-gorengan tempe goreng, singkong goreng, tapai goreng(rondo royal) ketela goreng, tahu isi, bakwan yang rata-rata harga murah ......

Jumat, 08 Oktober 2010

Enam Tipe manusia Berdasarkan Nilai

Nilai bukan saja membedakan tingkatan manusia, tetapi juga membedakan kualitas manusia. Dahulu Plato membagi manusia berdasarkan tiga nilai : keberanian, kesenangan dan kebijaksanaan. Nilai keberanian di anut oleh para prajurit, nilai kesenangan di anut oleh para pedagang dan nilai kebijaksanaan di anut oleh filosof.

Seorang psikolog Jerman (Sprangers) menyebutkan ada enam tipe manusia berdasarkan nilai yang menguasai dirinya :

Pertama : Manusia Teoritis
Manusia dengan tipe ini nilai utama baginya adalah mnemukan kebenaran. Ia senang mengumpulkan informasi, menganalisis, mengkritik dengan menggunakan nalarnya. Ia tahan tidak tidur semalaman ketika merenung atau membaca buku.

Kedua : Manusia Ekonomis
Manusi dengan tipe ini baik buruknya sesuatu diukurnya dari segi untung ruginya. Perhatian utamanya pada kepemilikan kekayaan, pada materi yang dapat dilihat. Ia sanggup melek sepanjang malam, selama ia mengerjakan sesuatu yang menghasilkan uang / dolar banyak.

Ketiga : Manusia Estetis
Bagi manusia dengan tipe ini penilaian tertinggi terletak pada bentuk dan harmoni, Ia tidak perlu seorang seniman tetapi ia begitu tertarik pada pengalaman-pengalaman artistik, pada keindahan. Ia mau mengorbankan apapun untukmenikmati keindahan yang dikaguminya.

Keempat : Manusia Sosial
Ia meletakan nilai terbesar pada kasih-sayang dan cinta. Demi persahabatan, ia rela mengorbankan kekayaannya ; bahkan bisa-bisa keyakinannya. Ia tidak sanggup bila sendirian . Ia selalu ingin "in" Ia menemukan kenikmatan didalam penghargaan dan populeritas. Umumnya mansuia sosial itu menarik dan simpatik.

Kelima : Manusia Politis
Orang ini selalu bekerja sebagai politisi atau penguasa. Siapa saja yang terutama tertarik pada kekuasaan dan pengaruh adalah manusia politis. Ia memperoleh kenikmatan dalam mengalahkan saingannya atau kontestan lainnya. Untuk kekuasaan ia bisa saja mengorbankan persahabatan (yang diutamakan manusia sosial) atau kekayaan (yang diutamakan manusia ekonomis) atau bahkan keindahan (yang diutamkan manusia estetis).

Keenam : Manusia Religius
Orang ini memperoleh kebahagiaan dalam mendekati Tuhan, dalam berpadau dengan kosmos, dalam pengalaman mistikal. Ia tidak lagi menghiraukan ilmu, kekayaan, keindahan, kasih sayang, atau kekuasaan. Ia memandang semua itu sebagai keduniawian.

Itu menurut psikolog Jeman (Sprangers) terus bagimana menurut sudut pandang agama ? nilai mana yang di jadikan tolak ukurnya ? mungkin berikut ini hanya salah satu yang diduga mendasari nilai-nilai dari sudut pandang agama, yang sebagian besar ulama-ulama menyebutnya wara' . Wara' secara harfiah artinya menahan diri, berhati-hati atau menjaga diri supaya tidak jatuh dalam kecelakaan.

Secara singkat wara' adalah nilai kesucian diri. Orang Islam mengukur keutamaan, makna atau keabsahan gagasan dan tindakan dari sejauh mana keduanya memproses penyucian diri. Islam menyerukan orang untuk berlomba-lomba menyucikan dirinya. Kita dipersilahkan mencari kekayaan sebanyak-banyaknya, asal kekayaan itu tidak untuk mencemari diri. Kita di tuntut untuk menuntut ilmu, untuk dapat meningkatkan kesucian diri. Carilah cinta yang suci, nikmatilah keindahan yang suci.

Sebagai ilustrasi Ahli Bayt adalah orang yang paling dikasihi Allah, bukan karena hubungan darah dengan Nabi, tetapi karena kesucian diri mereka. Diriwayatkan seorang sahabat Nabi (Salman) ketika terjadi Perang Khandaq, ketika kelompok-kelompok menggali parit, kaum Muhajiri berkata"Salman minna. " ( Salman dari golongan kami). Anshar pun berkata " Salman minna ". Rasul berkata " Salman minna, Ahlul Bayt." Salman mendapat penghargaan sebagai Ahlul Bayt karena ia terkenal wara' . Ia meninggalkan kelurganya dan tanah airnya menjelajah berbagai negeri, sampai menerima posisi sebagai budak belian, hanya karena ia ingin mendekati manusia suci yang dijanjikan dalam kitab-kitab suci terdahulu.

Ketika diangkat menjadi gubernur pada zaman pemerintahan Umar, ia ditemukan orang memikiul barang buat yang lain. Ia tidak mau memakan tunjangan jabatannya. Bukan karena gaji itu haram. Ia lebih memilih makan dari hasil keringatnya sendiri. Ia merasa itulah hartanya yang paling bersih.

Sekarang bagaimana dengan kita ? akankah kita memilih hidup yang bersih atau tidak ? walaupun harus mengorbankan keuntungan, kekuasaan, popularitas dan sebagainya, berbahagialah jika kita memilih pilihan hidup yang bersih.

Semoga bermanfaat

(Disadur dari : Buku Membuka Tirai Kegaiban (Renungan-Renungan Sufistik oleh KH. Jalaluddin Rakhmat)






Senin, 04 Oktober 2010

Membangun Citra Diri

Citra diri Anda adalah sebuah gambaran mental yang Anda ambil untuk diri Anda sendiri, dan tanpa disadari, gambaran mental ini menjadi dasar bagi Anda dalam bertindak dan mengambil keputusan pada seluruh aktivitas Anda.
Gambaran mental ini bisa berupa keberhasilan atau kegagalan dimasa lalu, penampilan fisik yang Anda perkirakan, tentang apa yang dipikirkan oleh rekan rekan atau lingkungan tentang diri Anda.

Orang-orang dengan citra diri positif memiliki ciri-ciri : mereka menghargai orang lain sebaik mereka menghargai diri sendiri. Mereka selalu memberikan upaya terbaik dalam segala aktivitas yang dilakukannya terkait dengan perannya di masyarakat, seperti : sebagai pebisnis, sebagai karyawan, sebagai orang tua, suami dsb.

Orang orang yang memiliki citra diri positif, selalu bekerja menuju kearah pencapaian kehidupan yang lebih baik, dan selalu mendorong orang orang disekitarnya untuk juga menikmati keberhasilan seperti dirinya.

Orang orang dengan citra diri negatif, sebagian besar adalah orang orang yang gagal atau paling baik, hidup dalam kondisi pas pasan saja.Mereka memiliki rasa tidak puas terhadap diri mereka sendiri. Dan menganggap bahwa dunia sebagai penjara dimana mereka harus tinggal didalamnya hingga ajal menjemput...

Cara membangun citra diri positif :
1. Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal :
Apakah Anda berpikir bahwa sesuatu itu bagus atau buruk, bergantung pada cara kita memandang situasinya.
2. Buatlah iklan singkat tentang diri anda sendiri : rekap kelebihan kelebihan Anda, dan bacalah daftar tersebut tiap hari. Hal hal yang dapat didaftar misalnya : inisiatif Anda, bakat yang Anda miliki, kejujuran, kesediaan untuk membantu orang lain, dan lain lain.
3. Selalu menganggap penting tiap orang yang berhubungan dengan Anda tiap harinya. Perlakukan mereka sebagai individu yang penting, diperlukan, dan Anda akan merasa lebih baik terhadap diri Anda sendiri.

Sumber : "The Magic Of Getting What You Want" by David J. Schwartz

Minggu, 19 September 2010

Dewasa Dengan Menghadapi Masalah

Kita lahir ke dunia ini bukan untuk berdiam diri di rumah, di kamar atau di tempat ibadah. Kita dituntut untuk berjuang di luar rumah, untuk menghadapi segala tantangan, menghadapi segala kesulitan dan resiko, demi kemashalatan diri dan orang-orang yang ada di sekitar kita.

Kita tahu bahwa rumah adalah tempat yang paling aman dan nyaman, kita tidak akan kepanasan, kita tidak akan kehujanan, atau kita tidak akan berjibaku dengan kesulitan-kesulitan, tetapi ingtlah semua itu tidak akan menjadikan kita dewasa dan optimal dalam berkarya.

Ada ungkapan orang bijak yang kurang lebihnya begini " Jika ingin menjadi orang yang berilmu dan meraih kemuliaan hidup, engkau harus bergerak. Carilah karunia Allah di muka bumi, bertarunglah di lapangan kehidupan, bersainglah dalam kebaikan dan carilah ilmu walau harus menyeberangi lautan luas. Jika engkau melakukan itu niscaya engkau menjadi manusia yang sebenarnya manusia."

Mudah-mudahan kita menjadi orang yang berani menghadapi masalah, menjadi dewasa oleh keberanian itu.