Tak terasa tinggal beberapa hari lagi kita akan meninggalkan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan rahmat, bulan penuh ampunan dan bulan dimana untuk dibebaskan dari apai neraka, Bagimana kita menyikapinya? Sedihkah? Gembira?
Sedih... kog sedih? mungkin ini pertanyaan awan buat orang yang bisa memaknai apa sesunggunya bulan ramdhan itu. Orang yang sedih ditinggalkan oleh bulan ramadhan ini biasanya adalah orang yang benar-benar bisa memaknai arti bulan ramadhan, dimana dia melaksanakan ibadah-ibah di bulan ini, puasa seebulan penuh, sholat tarawaih malam harinya, tadarus dan amalan-amalan lainnya. Jadi kita kembalikan kepada diri kita masing-masing sedih kah kita, karena kita akan berpisah, ditinggalkan oleh bulan ramadhan, sedih karena menimbang apakah amal ibadah kita selma bulan ini diterima oleh Allah SWT ? dimana segala amal ibadah kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sedih karena apakah kita akan bertemu kembali dengan ramadhan di tahun depan? Wajar kalau kita sedih.
Gembira? Ya gembira, mungkin sebagian orang merasa gembira ketika bulan ramadhan sudah berakhir, gembira karena dia tidak lagi terbatas akan hal-hal yang bisa membatalkan puasanya, yang tadi selama bulan ramadhan, di waktu siang puasa, tidak makan dan minum, boleh jadi kita gembira karena akan merayakan hari kemenangan , kemenangan berperang dari peperangan yang hebat, perang melawan hawa nafsu, gembira karena akan bertemu dengan Idul Fitri dimana kita kembali seperti bayi-bayi yang baru dilahirkan. Jadi tidak salahnya juga kita gembira.
Antara sedih dan gembira bercampur aduk jadi satu. Kita bisa saja bersedih, kita bisa saja gembira, tinggal bagimana kita akan mengartikan kesedihan dan kegembiraan kita. Akhirnya teriring dengan berakhirnya bulan ramadhan, dan menyambut Hari Raya Idul Fitri, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan tidal lupa sya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin.
Sedih... kog sedih? mungkin ini pertanyaan awan buat orang yang bisa memaknai apa sesunggunya bulan ramdhan itu. Orang yang sedih ditinggalkan oleh bulan ramadhan ini biasanya adalah orang yang benar-benar bisa memaknai arti bulan ramadhan, dimana dia melaksanakan ibadah-ibah di bulan ini, puasa seebulan penuh, sholat tarawaih malam harinya, tadarus dan amalan-amalan lainnya. Jadi kita kembalikan kepada diri kita masing-masing sedih kah kita, karena kita akan berpisah, ditinggalkan oleh bulan ramadhan, sedih karena menimbang apakah amal ibadah kita selma bulan ini diterima oleh Allah SWT ? dimana segala amal ibadah kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sedih karena apakah kita akan bertemu kembali dengan ramadhan di tahun depan? Wajar kalau kita sedih.
Gembira? Ya gembira, mungkin sebagian orang merasa gembira ketika bulan ramadhan sudah berakhir, gembira karena dia tidak lagi terbatas akan hal-hal yang bisa membatalkan puasanya, yang tadi selama bulan ramadhan, di waktu siang puasa, tidak makan dan minum, boleh jadi kita gembira karena akan merayakan hari kemenangan , kemenangan berperang dari peperangan yang hebat, perang melawan hawa nafsu, gembira karena akan bertemu dengan Idul Fitri dimana kita kembali seperti bayi-bayi yang baru dilahirkan. Jadi tidak salahnya juga kita gembira.
Antara sedih dan gembira bercampur aduk jadi satu. Kita bisa saja bersedih, kita bisa saja gembira, tinggal bagimana kita akan mengartikan kesedihan dan kegembiraan kita. Akhirnya teriring dengan berakhirnya bulan ramadhan, dan menyambut Hari Raya Idul Fitri, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan tidal lupa sya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar