Selayang Pandang

Di tengah jaman yang serba modern dan berbagai macam peralatan yang serba canggih, ternyata masih banyak orang yang tinggal di dalam kegalauan. Entah itu masalah keluarga, pekerjaan, asmara, dan masalah lain yang bisa membuat hati seseorang berdiri di atas rasa bimbang, ragu dan putus harapan. Cara - cara tiap individu dalam menyikapi ada yang cara yang benar dan positif, tentu hasil yang di dapat juga positif. Tetapi jika seseorang sudah benar-benar di tengah kekalutan dan jiwa keimanannya tipis, maka cara menyikapi masalah cara yang salah dan negatif. Dan kita yakini juga yakin pula hasil yang di capai juga akan salah atau bahkan juga bisa menyusahkan seseorang tersebut

Jumat, 10 September 2010

Sehat Saat Ber " Idul Fitri "

Puncak ibadah bulan ramadhan adalah berakhirnya puasa setelah sebulan penuh dan dan bertemu dengan hari kemenangan yaitu Idul Fitri. Tradisi silaturahmi dan saling mengunjungi menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut lebaran. Untuk menghormati dan menjamu tamu, bermacam-macam hidangan lezat disediakan. Beraneka makanan seperti opor, rendang, gulai, dan lain-lain; juga berbagai jenis kue seperti brownies, nestar, aneka pudding, cake dan lain-lain. Berbagai jenis minuman, mulai dari softdrink, syrup, wedang jahe, dan lain-lain juga siap untuk disantap. Semua makan dan minum boleh dimakan dan diminum sepuasnya dan free of charge.

Banyaknya hidangan yang mengundang selera jangan menjadikan kita “lupa daratan”. Sebaiknya semangat mengendalikan diri harus tetap dijaga pada saat lebaran. Apalagi bagi penderita penyakit kronis, pengendalian mutlak diperlukan. Apabila kita lepas kontrol tentunya akan membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh kita di antaranya: kegemukan, tekanan darah tinggi dan naiknya kadar gula dan kolesterol dalam darah. Kondisi itu sangat berbahaya bagi mereka yang berpenyakit kronis, anak-anak, dan lanjut usia.

Apa saja yang harus diwaspadai seputar masalah kesehatan terkait Lebaran?

Pada saat puasa Ramadhan, organ pencernaan kita ‘diistirahatkan’ selama sebulan. Pola makan, semula diatur tiga kali sehari, diubah menjadi dua kali sehari, yaitu saat makan sahur dan berbuka. Tubuh telah melakukan waktu penyesuaian terhadap kebiasaan tersebut. Ketika lebaran tiba, tentu saja tubuh juga membutuhkan waktu untuk melakukan adaptasi kembali. Proses adaptasi ini tentu harus dilakukan secara bertahap guna mengubah pola dan porsi makan. Porsi makan yang terlalu banyak dan mendadak akan berefek buruk bagi tubuh. Bila hal in kita abaikan, maka bukannya kita akan dapat menikmati hidangan lebaran dan merayakan kemenangan berpuasa, justru penyakit yang datang.

Aneka hidangan yang ditawarkan saat lebaran pada umumnya berupa makanan yang lezat, gurih, dan manis. Makanan jenis ini tentu banyak mengandung protein, lemak, dan gula. Terlalu banyak makan makanan berlemak atau berminyak akan membuat pencernaan bekerja kurang baik. Apalagi selama 30 hari kita sebenarnya telah melakukan detoksifikasi secara natural terhadap tubuh kita dari berbagai racun kolesterol dan zat-zat berbahaya lain bagi tubuh. Sayang rasanya bila tubuh kita diracuni kembali dengan lemak dan gula berlebihan.

Salah satu penyakit yang sering menyerang pada saat lebaran adalah diare. Hal ini merupakan akibat dari pola makan yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan kondisi perut otomatis kaget terhadap pola makan yang tidak beraturan. Perubahan porsi makan yang banyak dan mendadak tersebut ternyata juga dapat menjadi faktor penyebab karena timbulnya luka pada saluran pencernaan.

Kebersihan makanan yang akan dikonsumsi juga harus diperhatikan. Makanan yang terkontaminasi kuman atau parasit, misalnya, akan dengan mudah menyebabkan orang terserang diare. Akan lebih bijak jika kita tidak sembarang mengonsumsi jajanan yang tersedia di tempat-tempat makan. Pilihlah yang kebersihannya terjaga benar....

Infeksi Saluran Pernafasaan Akut (ISPA) juga sering menjangkiti kita pada saat Lebaran. Hal itu disebabkan pada saat lebaran frekuensi kontak kita terhadap sesama menjadi meningkat karena adanya tradisi silaturahmi. Kepenatan menjadi tidak begitu dirasakan ketika kita berjumpa dengan sanak family, kawan dan kerabat dekat. Akibatnya daya tahan tubuh menjadi melemah. Dengan kondisi fisik yang kurang istirahat, kita bisa dengan mudah tertular ISPA dari orang sekitar. Bila teserang ISPA, penderitanya akan merasa lelah, hidung berair, sakit tenggorokan, batuk, dan sakit kepala.

Dampak lain yang timbul akibat pola makan berlebihan saat lebaran adalah mengalami kekurangan asupan vitamin. Aneh bukan? Bukankah saat lebaran makanan melimpah? Vitamin amat diperlukan tubuh untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan selaput lendir mulut pecah-pecah, terkadang sampai terjadi gusi berdarah. Kebanyakan kekurangan asupan vitamin tersebut disebabkan karena makanan yang tersedia saat Lebaran sering kandungan lemak yang tinggi. Makanan dimasak terlalu lama dan dipanaskan berulang-ulang sehingga vitamin dan zat gisi lain yang terkandung menjadi rusak.

Penyakit lain yang potensial akan kambuh saat Lebaran adalah peningkatan kadar asam urat. Menu selama Lebaran memang banyak mengandung purin yang merupakan cikal bakal asam urat. Seperti jerohan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), juga kacang-kacangan, dan sayur bayam. Kurang minum air putih juga akan memperparah penyakit ini. Penyakit ini ditandai dengan nyeri hebat terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur pada sendi yang terkena asam urat. Sendi tampak bengkak, kemerahan dan panas.

Pada penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kencing manis diminta berhati-hati pada saat Lebaran. Penderita diabetes atau kencing manis, lebih baik mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di mana asupan karbohidrat dan protein harus sesuai takaran dan kurangi makanan yang manis-manis, seperti sirup atau puding dengan rasa manis berlebih yang sering kali disajikan saat lebaran.

Bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi juga perlu berhati-hati terhadap makanan yang serba asin. Misalnya saja masakan opor ayam, ketupat, gulai daging, soto ayam, dan sejenisnya, sebab makanan tersebut akan memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.

TIPS MAKAN SEHAT
Agar tetap sehat saat idul fitri ,ada ada baiknya anda simak tips berikut ini:

  • Jangan makan berlebihan saat lebaran. Tubuh Anda baru saja di-detoksifikasi selama sebulan penuh. Jangan kembali Anda racuni dengan makanan-makanan berlemak tinggi, berkuah dan bersantan, apalagi rokok dan alkohol. Makanlah ketupat dengan opor dan gulai, dengan kuah santan yang encer saja. Ambil lontong dan daging dengan sedikit kuah. Sedapat mungkin makan daging ayam tanpa kulit atau daging tanpa lemak.Tubuh juga perlu beradaptasi kembali dengan pola waktu makan Anda yang kembali normal karena itu makanlah sedikit saja dengan frekuensi diperbanyak, 3-5 kali sehari.
  • Pilih makanan yang tidak digoreng. Ganti makanan Anda dengan makanan yang dipanggang, di-steam, dikukus, direbus, atau dipepes.
  • Hindari mengkonsumsi kue-kue dan snack khas lebaran yang serba manis itu. Rata-rata kue-kue dan snack khas lebaran mengandung gula dan lemak yang tinggi serta termasuk mengandung karbohidrat sederhana yang tinggi pula. Makanan tersebut akan meningkatkan respon tubuh untuk memproduksi insulin tubuh berlebih, sehingga lemak akan kembali tertimbun di tubuh Anda secara berlebih.
  • Hindari makanan bersantan dan berminyak. Karena makanan yang mengandung minyak dan santan tentunya mengandung kolesterol yang super tinggi. Kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah akan melonjak melebihi HDL (kolesterol baik) Anda.
  • Sebaiknya makanan dimasak memakai minyak zaitun, air kaldu ayam, kaldu sayuran, jus tomat atau anggur khusus memasak daripada memakai minyak dan mentega untuk menumis masakan khas lebaran keluarga Anda.
  • Hidangkan buah potong dan sayuran segar guna memenuhi vitamin dan zat gisi lain bagi tubuh Anda. Lebih baik menyantap buah potong daripada es buah yang memerlukan banyak gula. Cukup empat porsi buah per hari, misalnya satu buah apel atau jeruk saja. Sayuran segar yang mengandung banyak serat akan menjadikan tubuh Anda menjadi lebih sehat dan bugar. Makanan berserat akan membantu mengurangi penyerapan kolesterol dan racun bagi tubuh Anda
  • Sering-sering minum air putih. Hindari soft drink, punch, atau sirup. Perbanyak minum air putih setelah menyantap berbagai makanan. Air minum harus bersih dan bebas kuman. Jumlahnya harus memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 sampai 2,5 liter per hari, tergantung kebutuhannya.
  • Olah raga teratur. Minimal 30 menit setiap hari. Tak perlu memilih olah raga yang berat. Jalan cepat atau jalan kaki pun sudah cukup. Yang penting, dapat membakar kalori yang masuk setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar